Pamanku Kesalahanku

Latiao Diculik 



Latiao Diculik 

0Latiao sudah melakukan persiapan dengan baik sebelumnya. Jadi sebelum mobil ditabrak dengan keras, ia sudah memakai sabuk pengaman.      
0

Dua pengawal yang ada di kursi depan terkejut, "Apa yang terjadi?"     

Kedua tangan kecil Latiao memegang sabuk pengaman dengan erat, tetapi tubuh kecilnya masih terpental akibat dampak benturan. Untungnya sabuk pengaman menarik kembali tubuhnya.     

Latiao pusing akibat guncangan dari benturan itu, lalu dia berkata "Kalian masih bertanya apa yang terjadi? Apa kalian bodoh? begini saja tidak mengerti! Ya, ada orang yang mau menculikku!"     

Dua orang itu terkejut,"Menculikmu? Kami datang dari Kota Xia, apakah tidak ada orang yang mengetahuinya?"     

Latiao berkata, "Banyak orang telah mengawasiku beberapa waktu ini. Saat kalian membawaku keluar dari Jinchuan, itu sama saja dengan membantu mereka beraksi. Ini adalah kesempatan emas untuk menculikku, jadi apakah mereka akan melewatkan kesempatan ini?"     

Pengawal yang menyetir mobil bergegas menginjak pedal gas, mencoba lolos dari kejaran mobil yang tadi menabraknya.      

Kemudian ia berkata dengan kesal, "Kamu tahu ada yang mau menangkapmu, namun kamu…."     

Latiao seketika memotong, "Aku sudah bilang, kan! Hanya saja, apakah kalian bersedia tidak membawaku pergi?"     

"Aku sudah bilang, tapi apakah kalian mendengarkanku?"     

Pengawal yang duduk di kursi sebelah pengemudi, melihat dari kaca spion bahwa ada tiga mobil yang mengejar di belakang mobil mereka. Melihat posisi tiga mobil itu, mobil yang ditumpangi Latiao ini jelas tidak bisa kabur.      

Pengawal itu menggigit bibir, "Apa boleh buat, kita lawan mereka."     

Latiao langsung melarang, "Jangan… jangan… jangan. Kalian memang tidak takut mati, tetapi aku tentu saja takut. Aku masih punya orang tua yang perlu diurus, juga nenek dan kakek yang sangat perlu diurus. Kalau aku mati, nanti keluargaku tidak bisa hidup. Jadi nyawaku ini sangat penting!"     

"Kalau begitu katakan, apa yang harus kita lakukan?"     

Latiao menjawab, "Gampang, hentikan saja mobilnya!"     

"Lalu?"     

"Bodoh sekali, bisakah kalian angkat tangan untuk menyerah?"     

*****     

Lampu belakang rusak, mobil Bentley yang sudah peyok ini tiba-tiba berhenti. Setelah itu, semua pintu terbuka secara otomatis.     

Tiga mobil yang tadi mengejarnya, kini mengepung.      

Orang-orang di dalam mobil turun, semua orang mengenakan topi hitam dan memegang pistol.     

Mereka dengan hati-hati mengepung mobil Bentley dengan senjata untuk mencegah orang-orang di dalam mobil itu menyerang.     

Hanya saja…     

Latiao melambaikan tangan kecilnya pada mereka, "Paman, kemarilah! Bawa aku kembali ke Jinchuan. Aku tidak mau pergi ke Kota Xia sama sekali!"     

Kejadian yang tidak biasa ini, mengejutkan dua pengawal yang tadi sarafnya sudah tegang.      

Di area terpencil tol ini, tidak ada mobil lain yang lewat.      

Suara Latiao yang tiba-tiba itu, bagi mereka, terdengar agak terlalu jahat!     

Dua pengawal Keluarga Xie yang sedang memegangi kepala, kini saling memandang. Mereka hanya merasa bahwa hari ini sangat aneh. Mobil kejar-kejaran, saling berbalapan, tidak sedikit saling bertabrakan, dan aksi penculikan. Seharusnya, momen ini jadi yang sangat menegangkan. Namun saat ini, benar-benar tidak semenegangkan bertemu penculik!     

Pemimpin penculik pun memegang pistol dan berteriak, "Bocah nakal, jangan bergerak!"     

Latiao menjawab dengan tidak berdaya, "Aku tidak bergerak, aku mengangkat tangan. Paman, cepatlah sedikit, tanganku sakit kalau diangkat terus, jadi cepat ke sini dan culik aku!"     

Pemimpin penculik itu tidak berani main-main, "Kamu bocah nakal, jangan bergerak... apakah kamu tahu siapa kami?"     

Latiao menjawab, "Tahu lah. Penculik, kan?!"     

"Kalau kamu tahu, kamu…"     

Latiao memotong tanpa sabar, "Kenapa kalian cerewet sekali, kalian mau menculik atau tidak?"     

Para penculik saling memandang, 'Menculik… atau tidak?'     

*******     

Kendaraan dua pengawal yang mengambil Latiao tidak menyembunyikan keberadaan mereka. Xie Xize meminta bantuan departemen pengendali lalu lintas, dan dengan cepat menemukan keberadaan mereka melalui kantor pemantauan jalan.     

Jam 9 malam lebih.      

Xie Xize mengendarai mobil dengan cepat bersama Mo Yangyang sepanjang jalan. Akhirnya mereka menemukan mobil Bentley!     

Mobil Bentley itu diparkir di jalan tol. Pintunya terbuka, dan bagian belakang mobil ditabrak agak parah. Sayangnya, tidak ada siapapun yang ada di dalam sana.      

Melihat tempat ini, Xie Xize dan Mo Yangyang terkejut hingga menahan napas!     

Dari dasar mata Xie Xize, muncul aura ingin membunuh!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.